Usia : 27 tahun
Status : Belum Menikah
Domisili : Jakarta Barat
Pekerjaan : Pramuniaga
Pekerjaan : Pramuniaga
Bagi masyarakat ibukota yang
khususnya berada di Jakarta, mall menjadi destinasi utama untuk menghabiskan
waktu luang. Entah dihabiskan bersama keluarga, teman-teman, bahkan tak jarang
untuk me-time, yakni berjalan-jalan
sendiri. Namun, hal itu biasanya dilakukan oleh mereka yang bekerja di
kantoran, kuliah, atau bersekolah. Bagaimana dengan mereka yang memang
sehari-harinya bekerja di mall? Apakah mall masih menarik di mata mereka?.
Pada siang hari yang terik di salah
satu mall di Jakarta Barat, butik-butik nampak masih sepi pengunjung, terlihat
beberapa pramuniaga sedang bersantai. Ya, dapat dikatakan mereka sedang
menikmati waktu luang dikala tidak ada pengunjung dan tentunya tidak ada bos
nya. Pramuniaga yang bersantai itu terlihat memainkan telepon genggamnya sambil
mengenakan headset. Namanya Ami,
berusia 27 tahun, berdomisili di Tomang, Jakarta Barat. Sebenarnya Ami berasal
dari luar pulau Jawa, namun dirinya mengakui sudah selama 7 tahun ini tidak
pulang ke kampung, sehingga dapat dikatakan kalau hari-harinya dihabiskan di
Jakarta Barat.
Ami merupakan anak kos, seperti anak kos kebanyakan, Ami lebih
sering menikmati waktu luangnya dengan teman-temannya, alasannya karena kalau
di tempat kos sudah sendirian, tidak mungkin kalau keluar sendirian juga. Bersama
teman-temannya yang berjumlah 5 orang ini, mereka memiliki pekerjaan yang
serupa namun dengan jadwal yang berbeda-beda. Sehingga dalam mengisi waktu
luangnya, Ami dan teman-temannya selalu mengatur jadwal terlebih dahulu.
Kalau di Jakarta Barat, Ami suka mengisi
waktu luangnya dengan pergi jalan-jalan dan makan, seperti di daerah taman
seperti tongkrongan-tongkrongan, selain itu nonton di Citraland,. Namun, untuk
makan-makan tersebut, Ami memilih untuk pergi ke Bekasi, macet perjalanan sudah
tidak menjadi masalah.
Selain itu, Ami juga menyukai taman
yang berada di dekat Central Park yang ramai sampai jam 10 malam, dan pagi-pagi
biasa digunakan untuk berolahraga. Daerah Ancol yang menawarkan masakan seafood
juga menjadi destinasi favoritnya dalam mengisi waktu luang. Taman Mini juga
memiliki wahana yang menjadi favorit bagi Ami, yaitu SnowBay, karena biaya
masuknya murah dan dapat dinikmati bersama teman-temannya.
Namun, daerah yang tidak disukai
Ami adalah disuatu daerah pasar malam yang banyak ‘wanita malamnya’, terlihat
seronok dan tidak pantas untuk dilalui banyak orang, karena tempat itu adalah
jalan umum. Mirisnya lagi, Ami melihat juga beberapa polisi disana namun tidak
ditertibkan, ia jadi merasa risih untuk melewati tempat itu lagi.
Kejadian yang pernah dialami Ami
dan begitu memorable adalah kejadian lucu saat sedang berjalan dan melihat
perempuan resletingnya turun, ia ingin memberi tahu ke perempuan tersebut namun
ia malu dan sungkan. Selain itu, saat perjalanan pergi juga pernah ditahan
polisi, namun berhasil lolos karena pacarnya mengancam polisi tersebut. Lalu,
ada pengalaman saat makan di Bekasi, tiba-tiba ada yang berkelahi, Ami langsung
meninggalkan tempat tersebut, namun tidak dirasakan ada after-effectnya menjadi takut ataupun trauma.
Hal menyebalkan lainnya bagi Ami
adalah saat makan di Ancol, ia menunggu selama 1 jam untuk menyantap
makanannya, ia langsung merasa ilfeel dan merasa hal itu menjadi masalah
baginya.
Selain berpergian, Ami juga kadang
menggunakannya untuk tidur, menghubungi keluarga, menghubungi pacar, dan kadang
juga mengisi waktu luangnya dengan berjualan. Berjualan diakuinya lebih
dirasakan menjadi waktu luang baginya dibandingkan waktu-waktu tidak produktifnya
di toko. Karena bisa sampai 1-2 jam kosong duduk-duduk saja. Waktu kosong
tersebut biasa diisinya dengan main game, ngobrol-ngobrol, dan bercanda. Namun,
tetap saja Ami tidak merasa bermain game itu menjadi waktu luang, karena
seringkali terpotong dengan customer yang datang.
Menjadi pramuniaga tidak membatasi
Ami untuk berkeliling di mall dikala sepi customer, namun Ia juga merasa enggan
untuk berjalan-jalan di mall, merasa malas karena memang kesehariannya disitu.
Ami merasa mall bukan lagi menjadi
hiburan baginya, begitu kontras dengan perilaku masyarakat ibukota yang
diketahui selama ini. Ia merasa malas, yang dilihat itu-itu saja. Terlebih lagi
karena bekerja di mall, Ami sampai mengatakan, “Bete loh, Mbak ke Mall, apalagi
kalau ramai.” Hal tersebut dipicu lagi karena memang pekerjaannya dari dulu
selalu dilakukannya mall.Maka dari itu Ami, jadi menyukai
taman, lingkungan terbuka. Mall sudah dianggapnya bukan hiburan lagi, “Kadang
liat customer dari buka toko, gak jenuh apa dari pagi di mall. Mall dimanapun
sama aja, mau di PI dimanapun, namanya mall ya gitu-gitu aja”. Bahkan,
berbelanjapun juga sudah bukan hiburan untuk Ami, karena sehari-harinya
dipenuhi transaksi berbelanja walaupun bukan dilakukan oleh dirinya, seperti
yang dinyatakan Ami, “Paling beli baju satu udah.”. “Jalan-jalan ke mall ke
tempat kerja ini lagi-ini lagi, kayanya disuruh ke atas aja malas.”, hal ini
menjadi respon Ami mengenai window
shopping. Window shopping
dirasakan sudah bukan hiburan lagi baginya.
Saat Ami memiliki waktu luang di
kostannya, ia sangat tidak menyukai mencuci, ia lebih memilih untuk tidur. Saat
libur ditelpon untuk masuk kerja juga sangat tidak disukainya. Bahkan ia pernah
membatalkan janji dengan teman-temannya hanya karena ditelpon untuk menjadi back-up.
Lalu, apa yang disukai Ami dalam
mengisi waktu luang kalau mall sudah bukan menjadi destinasi pilihan baginya?
Dalam hal experience, Ami menyukai tempat-tempat terbuka karena bisa tertawa
lepas dengan teman-teman, ramai, dan bisa refreshing.
“Apalagi kalau di Waterbom bisa ketawa lepas, ngakak-ngakak bareng walaupun
sebentar, masalah rasanya hilang.”, kata Ami. Tempat terbuka yang disukai
adalah tempat sejenis thematic waterpark,
ia bisa menghabiskan waktu sampai 6 jam disana, 6 jam dihabiskannya untuk berenang,
main-main, ngobrol, makan, lalu berenang lagi sampai sore.
Selain thematic waterpark, Ami juga menyukai Monas, hal yang disukainya
adalah experience naik bajaj. “Naik
bajaj enak loh, Mbak, seru, ngakak, iya dong, Mbak menghibur banget naik bajaj
sama temen-temen.”
Untuk tempat kuliner, Ami menyukai
ikan bakar di daerah Marunda. Ia menyukai tempat itu karena terbuka dekat dengan
laut, ia dapat melihat proses pemasakan ikannya, bahkan memilih sendiri
ikannya. Untuk mengunjungi tempat ini, Ami memilih untuk mengunjunginya pada
sore atau malam hari, karena selain cuacanya yang panas pada siang hari,
perjalanannya juga mengganggu, karena letaknya yang berada dekat dengan daerah
industri, menyebabkan banyak kendaraan besar yang membahayakan.
Namun, tempat terbuka juga tidak
semuanya disukai Ami, ia tidak menyukai konser-konser musik, karena tidak
tertarik.
Dalam menghabiskan waktunya, Ami
harus bersama teman-temannya, janjian, saling menunggu. Menurutnya,
tempat-tempat pariwisata sangat tidak cocok untuk sendirian, berbeda dengan
mall yang menurutnya sangat wajar untuk pergi sendirian. “Iya, buat apa pergi
ke tempat pariwisata sendirian, yang ada bengong-bengong entar bete lagi.”,
tuturnya.
Tempat terbuka yang dikunjunginya
begitu didrive karena promo-promo
yang ditawarkannya dan melalui info-info di internet. Tetapi, kalau promo
tersebut tidak ada ia tetap tidak keberatan untuk mengunjunginya dan membayar
biaya masuknya.
Untuk Ami, tempat dan kehadiran
teman-temannya sangat penting, terlebih lagi dalam suatu tempat wisata dengan
wahana-wahana yang dapat dicobanya. Kepuasaannya dirasakan saat ia melihat
wahana tersebut di TV dan sudah pernah ia coba.
Berbicara perjalanan menuju
destinasinya, Ami merasakan perjalanan kadang memberikan pengalaman menyebalkan,
karena macet dan banyak kecelakaan di jalan. Namun, hal itu tidak mempengaruhi
perasaannya saat sudah sampai di tempat tujuan.
Berbicara mengenai waktunya bersama
keluarga, Ami mengakui kalau sebenarnya waktu luangnya dirasakan berharga
apabila dihabiskan dengan keluarganya, namun karena keluarganya berada jauh di
luar pulau Jawa, maka ia menyatakan, via telpon juga sudah menjadi quality time dengan keluarganya.
Salah satunya waktu luang dengan
keluarganya adalah bersama kakaknya, kakaknya tinggal di Bogor. Biasanya ia
menginap, bermain dengan keponakan, “Tidak selamanya kita sama teman juga kan,
pasti ada waktu sama keluarga.” Bagaimanapun buat Ami, waktu bersama
keponakannya lebih dinikmatinya dibandingkan dengan teman-temannya. Walaupun
Ami hanya melihat keponakannya menikmati wahana bermainnya.
Salah satu tempat yang disukai
untuk dikunjungi bersama keluarganya adalah Kebun Jambu di daerah Bogor, tempat
tersebut disukainya karena murah, dapat memetik buah-buahannya. Ami mengetahui
tempat ini dari teman-temannya yang menceritakannya.
Didasari kesukaannya pada area outdoor, Ami menyarankan untuk adanya area taman yang difungsikan
untuk menikmati sore hari dan ditutup pada pukul 22.00. Karena taman seperti
itu dibutuhkan untuk ada di Jakarta, diperbolehkan bagi para pedagang juga,
supaya menjadi wahana yang murah namun tetap
No comments:
Post a Comment