Monday, September 29, 2014

JAKARTA REPOSE PROJECT - MAN OF LEISURE 1: Ami

Nama        : Ami
Usia          : 27 tahun
Status       : Belum Menikah
Domisili    : Jakarta Barat
Pekerjaan : Pramuniaga


Bagi masyarakat ibukota yang khususnya berada di Jakarta, mall menjadi destinasi utama untuk menghabiskan waktu luang. Entah dihabiskan bersama keluarga, teman-teman, bahkan tak jarang untuk me-time, yakni berjalan-jalan sendiri. Namun, hal itu biasanya dilakukan oleh mereka yang bekerja di kantoran, kuliah, atau bersekolah. Bagaimana dengan mereka yang memang sehari-harinya bekerja di mall? Apakah mall masih menarik di mata mereka?.

Pada siang hari yang terik di salah satu mall di Jakarta Barat, butik-butik nampak masih sepi pengunjung, terlihat beberapa pramuniaga sedang bersantai. Ya, dapat dikatakan mereka sedang menikmati waktu luang dikala tidak ada pengunjung dan tentunya tidak ada bos nya. Pramuniaga yang bersantai itu terlihat memainkan telepon genggamnya sambil mengenakan headset. Namanya Ami, berusia 27 tahun, berdomisili di Tomang, Jakarta Barat. Sebenarnya Ami berasal dari luar pulau Jawa, namun dirinya mengakui sudah selama 7 tahun ini tidak pulang ke kampung, sehingga dapat dikatakan kalau hari-harinya dihabiskan di Jakarta Barat. 

Ami merupakan anak kos, seperti anak kos kebanyakan, Ami lebih sering menikmati waktu luangnya dengan teman-temannya, alasannya karena kalau di tempat kos sudah sendirian, tidak mungkin kalau keluar sendirian juga. Bersama teman-temannya yang berjumlah 5 orang ini, mereka memiliki pekerjaan yang serupa namun dengan jadwal yang berbeda-beda. Sehingga dalam mengisi waktu luangnya, Ami dan teman-temannya selalu mengatur jadwal terlebih dahulu.

Kalau di Jakarta Barat, Ami suka mengisi waktu luangnya dengan pergi jalan-jalan dan makan, seperti di daerah taman seperti tongkrongan-tongkrongan, selain itu nonton di Citraland,. Namun, untuk makan-makan tersebut, Ami memilih untuk pergi ke Bekasi, macet perjalanan sudah tidak menjadi masalah.

Selain itu, Ami juga menyukai taman yang berada di dekat Central Park yang ramai sampai jam 10 malam, dan pagi-pagi biasa digunakan untuk berolahraga. Daerah Ancol yang menawarkan masakan seafood juga menjadi destinasi favoritnya dalam mengisi waktu luang. Taman Mini juga memiliki wahana yang menjadi favorit bagi Ami, yaitu SnowBay, karena biaya masuknya murah dan dapat dinikmati bersama teman-temannya.

Namun, daerah yang tidak disukai Ami adalah disuatu daerah pasar malam yang banyak ‘wanita malamnya’, terlihat seronok dan tidak pantas untuk dilalui banyak orang, karena tempat itu adalah jalan umum. Mirisnya lagi, Ami melihat juga beberapa polisi disana namun tidak ditertibkan, ia jadi merasa risih untuk melewati tempat itu lagi.

Kejadian yang pernah dialami Ami dan begitu memorable adalah kejadian lucu saat sedang berjalan dan melihat perempuan resletingnya turun, ia ingin memberi tahu ke perempuan tersebut namun ia malu dan sungkan. Selain itu, saat perjalanan pergi juga pernah ditahan polisi, namun berhasil lolos karena pacarnya mengancam polisi tersebut. Lalu, ada pengalaman saat makan di Bekasi, tiba-tiba ada yang berkelahi, Ami langsung meninggalkan tempat tersebut, namun tidak dirasakan ada after-effectnya menjadi takut ataupun trauma.

Hal menyebalkan lainnya bagi Ami adalah saat makan di Ancol, ia menunggu selama 1 jam untuk menyantap makanannya, ia langsung merasa ilfeel dan merasa hal itu menjadi masalah baginya.

Selain berpergian, Ami juga kadang menggunakannya untuk tidur, menghubungi keluarga, menghubungi pacar, dan kadang juga mengisi waktu luangnya dengan berjualan. Berjualan diakuinya lebih dirasakan menjadi waktu luang baginya dibandingkan waktu-waktu tidak produktifnya di toko. Karena bisa sampai 1-2 jam kosong duduk-duduk saja. Waktu kosong tersebut biasa diisinya dengan main game, ngobrol-ngobrol, dan bercanda. Namun, tetap saja Ami tidak merasa bermain game itu menjadi waktu luang, karena seringkali terpotong dengan customer yang datang.

Menjadi pramuniaga tidak membatasi Ami untuk berkeliling di mall dikala sepi customer, namun Ia juga merasa enggan untuk berjalan-jalan di mall, merasa malas karena memang kesehariannya disitu.

Ami merasa mall bukan lagi menjadi hiburan baginya, begitu kontras dengan perilaku masyarakat ibukota yang diketahui selama ini. Ia merasa malas, yang dilihat itu-itu saja. Terlebih lagi karena bekerja di mall, Ami sampai mengatakan, “Bete loh, Mbak ke Mall, apalagi kalau ramai.” Hal tersebut dipicu lagi karena memang pekerjaannya dari dulu selalu dilakukannya mall.Maka dari itu Ami, jadi menyukai taman, lingkungan terbuka. Mall sudah dianggapnya bukan hiburan lagi, “Kadang liat customer dari buka toko, gak jenuh apa dari pagi di mall. Mall dimanapun sama aja, mau di PI dimanapun, namanya mall ya gitu-gitu aja”. Bahkan, berbelanjapun juga sudah bukan hiburan untuk Ami, karena sehari-harinya dipenuhi transaksi berbelanja walaupun bukan dilakukan oleh dirinya, seperti yang dinyatakan Ami, “Paling beli baju satu udah.”. “Jalan-jalan ke mall ke tempat kerja ini lagi-ini lagi, kayanya disuruh ke atas aja malas.”, hal ini menjadi respon Ami mengenai window shopping. Window shopping dirasakan sudah bukan hiburan lagi baginya.

Saat Ami memiliki waktu luang di kostannya, ia sangat tidak menyukai mencuci, ia lebih memilih untuk tidur. Saat libur ditelpon untuk masuk kerja juga sangat tidak disukainya. Bahkan ia pernah membatalkan janji dengan teman-temannya hanya karena ditelpon untuk menjadi back-up.

Lalu, apa yang disukai Ami dalam mengisi waktu luang kalau mall sudah bukan menjadi destinasi pilihan baginya?

Dalam hal experience, Ami menyukai tempat-tempat terbuka karena bisa tertawa lepas dengan teman-teman, ramai, dan bisa refreshing. “Apalagi kalau di Waterbom bisa ketawa lepas, ngakak-ngakak bareng walaupun sebentar, masalah rasanya hilang.”, kata Ami. Tempat terbuka yang disukai adalah tempat sejenis thematic waterpark, ia bisa menghabiskan waktu sampai 6 jam disana, 6 jam dihabiskannya untuk berenang, main-main, ngobrol, makan, lalu berenang lagi sampai sore.

Selain thematic waterpark, Ami juga menyukai Monas, hal yang disukainya adalah experience naik bajaj. “Naik bajaj enak loh, Mbak, seru, ngakak, iya dong, Mbak menghibur banget naik bajaj sama temen-temen.”
Untuk tempat kuliner, Ami menyukai ikan bakar di daerah Marunda. Ia menyukai tempat itu karena terbuka dekat dengan laut, ia dapat melihat proses pemasakan ikannya, bahkan memilih sendiri ikannya. Untuk mengunjungi tempat ini, Ami memilih untuk mengunjunginya pada sore atau malam hari, karena selain cuacanya yang panas pada siang hari, perjalanannya juga mengganggu, karena letaknya yang berada dekat dengan daerah industri, menyebabkan banyak kendaraan besar yang membahayakan.

Namun, tempat terbuka juga tidak semuanya disukai Ami, ia tidak menyukai konser-konser musik, karena tidak tertarik.

Dalam menghabiskan waktunya, Ami harus bersama teman-temannya, janjian, saling menunggu. Menurutnya, tempat-tempat pariwisata sangat tidak cocok untuk sendirian, berbeda dengan mall yang menurutnya sangat wajar untuk pergi sendirian. “Iya, buat apa pergi ke tempat pariwisata sendirian, yang ada bengong-bengong entar bete lagi.”, tuturnya.

Tempat terbuka yang dikunjunginya begitu didrive karena promo-promo yang ditawarkannya dan melalui info-info di internet. Tetapi, kalau promo tersebut tidak ada ia tetap tidak keberatan untuk mengunjunginya dan membayar biaya masuknya.
Untuk Ami, tempat dan kehadiran teman-temannya sangat penting, terlebih lagi dalam suatu tempat wisata dengan wahana-wahana yang dapat dicobanya. Kepuasaannya dirasakan saat ia melihat wahana tersebut di TV dan sudah pernah ia coba.

Berbicara perjalanan menuju destinasinya, Ami merasakan perjalanan kadang memberikan pengalaman menyebalkan, karena macet dan banyak kecelakaan di jalan. Namun, hal itu tidak mempengaruhi perasaannya saat sudah sampai di tempat tujuan.
Berbicara mengenai waktunya bersama keluarga, Ami mengakui kalau sebenarnya waktu luangnya dirasakan berharga apabila dihabiskan dengan keluarganya, namun karena keluarganya berada jauh di luar pulau Jawa, maka ia menyatakan, via telpon juga sudah menjadi quality time dengan keluarganya.

Salah satunya waktu luang dengan keluarganya adalah bersama kakaknya, kakaknya tinggal di Bogor. Biasanya ia menginap, bermain dengan keponakan, “Tidak selamanya kita sama teman juga kan, pasti ada waktu sama keluarga.” Bagaimanapun buat Ami, waktu bersama keponakannya lebih dinikmatinya dibandingkan dengan teman-temannya. Walaupun Ami hanya melihat keponakannya menikmati wahana bermainnya.
Salah satu tempat yang disukai untuk dikunjungi bersama keluarganya adalah Kebun Jambu di daerah Bogor, tempat tersebut disukainya karena murah, dapat memetik buah-buahannya. Ami mengetahui tempat ini dari teman-temannya yang menceritakannya.


Didasari kesukaannya pada area outdoor, Ami menyarankan untuk adanya area taman yang difungsikan untuk menikmati sore hari dan ditutup pada pukul 22.00. Karena taman seperti itu dibutuhkan untuk ada di Jakarta, diperbolehkan bagi para pedagang juga, supaya menjadi wahana yang murah namun tetap 



No comments:

Post a Comment