Usia : 35 tahun
Status : Menikah
Domisili : Jakarta Barat
Pekerjaan : Salesperson
Hesti, seorang pegawai counter makanan ringan di salah satu
mall di Jakarta Barat mengakui semenjak berpisah tempat tinggal dengan
teman-temannya, aktivitas waktu luangnya diisi hanya di rumah. Mengapa
demikian?, Apakah yang dapat menjadi trigger
bagi Hesti untuk dapat menikmati waktu luangnya keluar rumah?.
Matahari begitu terik ketika Hesti
yang sudah 1 tahun berdomisili sementara di Tomang Tinggi, Jakarta Barat
memulai ceritanya. Pada hari itu, ia mendapatkan shift siang, namun sekelilingnya nampak sepi. Waktu-waktu sepi
seperti ini selayaknya juga dirasakan sebagai waktu luang bagi Hesti walaupun
hanya sekedar duduk-duduk saja sambil memainkan telepon genggamnya.
Bagi Hesti, tidak banyak tempat di
Jakarta khususnya Jakarta Barat yang ia pernah kunjungi, selain karena alasan
waktu bekerja yang padat, teman-teman yang sudah tak lagi tinggal berdekatan
juga menjadi penyebab utama yang membuat Hesti enggan meninggalkan kostannya.
Alasannya, “Saya pernah lihat orang dirampok dijalan….”. Ya, rupanya alasan
keamanan membuat Hesti enggan untuk pergi mengisi waktu luang sepeninggalan
teman-temannya yang sudah berpindah ke daerah lainnya karena pekerjaan.
Sebelumnya, sewaktu ia masih
bekerja di Garudafood, sepulang dari kerja, ia biasanya pergi bersama teman-temannya
ke Kota Tua atau Monas untuk makan dan ngobrol hingga malam sekitar pukul
21.00. Walaupun dirasakan lelah, ia merasa waktu yang dihabiskan tersebut
membuatnya lega, seakan sudah selesai bekerja untuk selamanya, walaupun pada
kenyataannya ia harus tetap masuk kerja pada keesokan harinya. Hal utama yang
membuatnya dapat merasa demikian adalah interaksi yang dipenuhi tawa lepas
bersama teman-temannya. Tetapi sayangnya, hal tersebut sudah tidak dilakukannya
lagi.
Sebenarnya Hesti masih memiliki beberapa
teman disekitarnya, namun intensitas bertemunya lebih jarang. Hanya sekedar
pergi membeli makan di sekitar kostannya, atau hanya sekedar ngobrol-ngobrol
biasa di sore hari. Selebihnya, ia habiskan waktu luangnya di depan televisi.
Hesti sendiri mengakui, sebenarnya
faktor mengapa dirinya lebih menginginkan pergi bersama teman-teman adalah
keamanan dan interaksi yang lebih seru, lebih penuh tawa, dibandingkan dengan
menghabiskan waktu luang sendiri. Dapat dikatakan juga, kalau Hesti adalah
sosok yang harus mengisi waktu luangnya bersama teman. Hal ini berhubungan juga
dengan pemilihan waktu luang menonton TV nya.
Hesti dapat menonton TV berjam-jam
di kostannya apabila di hari libur atau day-off.
Alasannya karena ia merasa ada teman dengan menonton TV. Acara yang dipilih
untuk ditontonnyapun memang menggambarkan ‘sesosok teman’, yakni acara kuis
atau terdapat permainan dalam tayangannya. Acara kuis memang terlihat lebih
interaktif dibandingkan sinetron, alasan lainnya ia tidak menyukai sinetron
adalah, “Gak suka, sinetron lebay, gak menghibur”.
Namun, bukan berarti Hesti sama
sekali tidak pernah menikmati waktu luang. Terkadang anaknya yang berusia 5
tahun datang dari kampungnya untuk menemani dirinya. “Biasanya ke monas, saya
sih duduk-duduk aja, anak saya yang jalan-jalan.” Tempat-tempat wisata yang
familiar nampak menjadi pilihan bagi Hesti dan anaknya, selain monas, Kebun
Binatang Ragunan menjadi pilihannya dalam mengisi waktu luang bersama
anak-anaknya. Namun, setelah mengisi hari dengan berkeliling dan makan di
tempat wisata tersebut, ia langsung pulang. Alasan langsung pulang adalah
karena lelah dan harus bekerja di keesokan harinya. Terkadang juga ia masih
mengisi sisa harinya setelah berwisata dengan menonton TV.
Waktu luang bersama anaknya ternyata
tidak hanya di tempat wisata, jam-jam bekerjanya juga kadang diberikan untuk
anaknya, “Kadang dibawa kerja, ya dia main-main aja gitu sendiri, saya sih
duduk-duduk aja.”
Hesti memiliki pengalaman yang
buruk saat sedang mengisi waktu luang dengan anaknya, “Waktu dari Ragunan ke
Pondok Ranti, naik busway tapi salah turun jadi bablas, karena aku tidur,
ketiduran jadi yaudah nyari mobil lagi lah”.
Namun, hal itu tidak menyebabkan dirinya kapok untuk terus berlanjut
berwisata di lain harinya.
Namun diakui Hesti, dirinya lebih
menyukai kerja dibandingkan bersantai-santai menikmati waktu luang, “Saya sih
lebih suka kerja ya, gimana ya kalo ga kerja, rasanya dunianya sempit.” Tetapi
jika dibandingkan dengan mengisi waktu luang dengan berjalan-jalan, Hesti lebih
memilih untuk di rumah beristirahat, “Karena udah cape kerja, kalo udah cape
gimana sih kan nyarinya istirahat.”
Di akhir interview, Hesti
sebeneranya mengakui kalau sebenarnya dirinya juga merasa bosan kalau berada di
kosan hanya menonton TV, jadi dapat dikatakan ia mengisi waktu luang di luar
hanya jika dirinya merasa bosan di kosannya.
Berbicara mengenai liburan, Bali
menjadi tempat impian bagi Hesti untuk mengisi waktu luang. Selain itu, kampung
halamannya juga menjadi tempat yang lebih dirasakan memberikan kebebasan bagi
dirinya dibandingkan di Jakarta, karena Jakarta baginya adalah tempat untuk
dirinya bekerja.
No comments:
Post a Comment