Usia :21 tahun
Status :Belum menikah
Domisili :Jakarta Selatan
Pekerjaan:Mahasiswi
Gratia Hendra Gunawan, 21 tahun,
mahasiswi DKV ini mengartikan waktu luang sebagai saat-saat tidak tugas.
Bagaimana dirinya menggunakan waktu luang?
Dalam seminggu diakuinya dirinya
memiliki 3 hari waktu luang dalam weekdays, biasanya Gratia mengisi
hari-harinya dengan nongkrong, di kamar streaming youtube, dan jalan-jalan
untuk makan. Destinasi yang dipilih juga tidak hanya di sekitaran Jakarta
Selatan tetapi ke beberapa wilayah Jakarta lainnya. Diakuinya bepergian jauh
dilakoninya kalau sedang bersama teman-temannya, “Kalo lagi rame-rame sama
temen-temen, biar asik aja, ngobrol bareng ngerumpi bareng.”
Namun, Gratia mengakui waktu luang
lebih banyak diisi bersama pacarnya, “Karena kebetulan kita berdua sama-sama
ngekos, waktu luangnya jadi lebih banyak, jadi kalau mau jalan kemana ya jalan
aja.” Mall menjadi tujuan utama bersama pacarnya, karena dirasakannya bisa
melakukan apapun disana, “Jalan-jalan bisa, liat-liat aja juga bisa.” Tetapi
diakuinya, terkadang mall juga membuatnya bosan, sehingga kafe lah yang menjadi
destinasi alternatif bagi Gratia. “Terus terang sih bosen, jadi kalo udah bosen
gitu cari suasana kaya ke kafe, bar, atau cari tempat yang belum pernah di
datengin.”
Kafe-kafe yang seringkali dipilih
untuk dikunjungi adalah Dim Sum, Inc, Beer Garden, Bakmi GM, dan Pizza e Birra.
Tempat-tempat itu menjadi pilihan karena, “Kalau Dim Sum, Inc itu 24 jam, Beer
Garden juga sampe malem, dan kebetulan dekat kampus, Pizza e Birra juga ada di
CP, ya biasa gitu sih karena aksesnya deket ato buka 24 jam.”
Mengenai tempat-tempat di Jakarta,
Gratia mengakui sudah banyak mengunjungi tempat-tempat Jakarta. Di Jakarta
Pusat, Gratia sudah sering mengunjungi PX, Plaza Indonesia, GI, dan Beer
Garden. Di Jakarta Utara biasanya ia mengunjungi PIK dan Kelapa Gading, namun
ia lebih memilih Kelapa Gading karena akses yang lebih dirasakan mudah diakses
oleh motor. Jakarta Timur biasanya hanya dilewati, dan Jakarta Barat biasanya
ia ke CP, CL, dan TA. Khusus Jakarta Selatan, Gratia sering mengunjungi PIM dan
PP.
Berbicara mengenai tempat yang memorable, PIM menjadi tempat yang memorable bagi Gratia, “PIM sih, tempat
jalan dari kecil sampe sekarang situ-situ aja.” Ia juga menambahkan, Plaza
Senayan menjadi tempat memorable
karena high heels nya yang lepas,
“Sebenernya ke PS buru-buru, dandan dandan cantik trus sol sepatunya lepas,
kebetulan sih karena awkard banget sih yaudah pede jaya aja gitu.” Memorable yang menyenangkan bagi Gratia
adalah saat di Grand Indonesia karena itu merupakan tempat dirinya jadian
dengan pacarnya.
Sebagai penduduk yang berhilir
mudik di Jakarta, jalanan Jakarta dirasakan mempengaruhi mood saat sudah sampai di suatu tempat untuk mengisi waktu luang,
“Sebenernya ngaruh tuh, kaya mau nonton, mau ngincer kira-kira jam 2 tapi
karena jalanan macet, jadi hectic buru-buru jadinya sampe mall buru-buru pas
antri tiket udah abis, gitu sih keselnya.” Namun, transportasi umum tidak
dirasakan begitu layak untuk menjadi alternatif kendaraan di jalan, karena
kemacetan masih tetap dirasakan dirinya.
Berbicara mengenai waktu luang
bersama keluarga, biasanya ke mall bersama keluarga hanya untuk makan-makan dan
kebanyakan mengisi waktu luang di rumah. Sebagai anak kos, saat kembali ke
rumah waktu luang diisinya dengan, “Ngobrol dengan orang tua, ya ngaso-ngaso
aja sih, ya paling kalau bisa jalan bareng ya jalan bareng.”
Dari sekian banyak tempat di
Jakarta, Gratia mengakui kalau dirinya kurang menyukai Citraland, “Karena
mallnya besar, bentuknya muter gitu jadi ga enak aja gitu, penataan
toko-tokonya ga enak, sama parkirnya juga kurang enak.” Bagi Gratia mall yang
enak adalah, “Space buat jalannya agak lebar, mungkin denah antar toko, kalo
misalnya di blok-blokin lebih enak lebih tertata aja sih. Misalnya satu lantai
buat sepatu ya enak aja.” Maka bagi Gratia, Kota Kasablanca menjadi mall yang
pas dengan kriteria dirinya, karena dirasakannya lengkap, “Soal buat belanja
brand-brandnya lengkap, penempatan store-storenya tuh enak.”
Destinasi selain mall, museum menjadi
tempat yang pernah dikunjunginya, ia juga menyebutkan banyak nama-nama museum.
“Ah, ke museum basicly emang karena tugas, tapi buat jalan-jalan pernah sih ke
situ, biasanya sih gw yang ngajak.” Museum juga menjadi salah satu destinasi
dalam rangka mencari suasana baru, namun dirasakannya ada beberapa yang belum
pantas untuk menjadi tempat mengisi luang. “Seharusnya lebih direnov aja sih,
supaya keliatan aja lebih enak sih. Kaya Museum Bahari karena bangunannya udah
tua jadi keliatan kusem aja sih, sama kurang terawat museumnya.”
Sebagai mahasiswi jurusan Desain
dengan tugas yang banyak, waktu Spare Time diantara jadwal kampus menjadi salah
satu kesempatan dirinya menikmati waktu luang, “Biasanya ya kebanyakan sih
ngobrol sampe bego aja sih di kampus, atau cari-cari tempat gitu yang cocok.”
Tetapi juga kadang Gratia mengisinya dengan hanya stay di kampus, “Karena udah
stuck aja mau kemana, jadi kita bilang bosen, ya itu sebenernya itu waktu luang
sih.”
Waktu luang colongan juga kadang ia
gunakan, “Waktu itu sih ada kelas trus gue malah cabut ke mall, rame-rame.”
Pelajaran yang membosankan, bahasan yang sama seperti minggu kemarin menjadi trigger bagi Gratia untuk menjadikan
waktu-waktu tersebut menjadi waktu luang colongan.
“Basicnya gw anak tunggal, jadi
lebih suka rame-rame.” Hal itu menjadi alasan mengapa dirinya lebih suka
mengisi waktu luang bersama teman-temannya. Selain itu, jurusan DKV yang
dipilihnya juga menjadi faktor pemilihan aktifitas di waktu luang, “Karena gw
anak DKV nih ada kerjaan, lagi niat lagi sempet, gambar rame-rame bikin karya.”
Dalam penggunaan sosial media,
Gratia mengakui mengaktifkan semua sosial medianya, saat dirinya sedang bosan
ia biasnya membuka Instagram, Facebook, dan Path. Sedangkan Twitter ia sudah
mulai tinggalkan karena teman-temannya juga sudah meninggalkan sosial media
itu. Path sendiri digunakan untuk, “Kepoin temen ya hahaha, ngepost juga lagi
dengerin apa.”
Menurut Gratia tempat-tempat yang
asik untuk di share, misalnya kantor magangnya, tempat yang pertama kali
didatangi. Melalui check-in tempat ini, diakui Gratia tidak begitu mempengaruhi
dirinya dalam memilih suasana baru dan berbeda. Diakuinya, suasana berbeda yang
dicari oleh Gratia adalah dekorasi yang berbeda, menu yang berbeda, dan hal-hal
yang belum pernah didapatkan di tempat-tempat lainnya.
Sebagai penutup, Gratia merasa
sudah kebanyakan mall, “Sebenarnya kalo mau bikin mall gapapa, cuma to be
waiting kalo mall yang environmentnya ada tamannya kaya CP, orang Jakarta tuh
butuh taman yang terawat rus bagus, jadi lebih nikmat aja gitu pemandangan
matanya jadi gak cuma bangunan-bangunan aja jadi masih ada hijau-hijaunya.”
No comments:
Post a Comment