Saturday, October 25, 2014

"LADIES ONLY" Waxing Treatment at WAX Inc. Pantai Indah Kapuk



WAX Inc. merupakan salon yang menawarkan jasa waxing, massage, dan nail treatment mani-padi, dan sulam bagi konsumen-konsumen perempuan. “Ladies Only” salon ini bernuansakan pink dan terletak di Pantai Indah Kapusk, Rukan Cordoba Blok D No. 30. Secara geografisnya, WAX Inc. memang menepatkan dirinya di lokasi yang tepat, dengan golongan SES A yang mendominasi di Pantai Indah Kapuk, dan dari letak salonnya yang berada di ruko bagian dalam. Mungkin letak di dalam tersebut nampak kurang terlihat, namun hal tersebut sesuai dengan suasana apa yang ditawarkan oleh WAX Inc bagi konsumen-konsumennya yang disegmenkan khusus perempuan.
Range harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari produk-produk aksesoris seharga Rp 35.000 sampai Rp 450.000, kalau dari paketan yang paling mahal menjadi Rp 1.000.000, dan untuk sulam, harga termahalnya adalah Rp 2.500.000.
Menurut owner dari WAX Inc., Lenny Tandoko, hal tersebut memang menjadi diferensiasi dengan tempat-tempat serupa lainnya, Lenny menjelaskan kalau apa yang didesain sengaja untuk konsumen merasa tidak kaku, merasa dekat dengan para staff, selain itu dari segi servis yang ditawarkan, WAX Inc menyediakan Cold Wax yang lebih less pain. Lenny juga ingin kalau konsumen sudah berada di WAX Inc. dapat merasa nyaman, merasa ada di rumah sendiri, hal tersebut begitu ditekankan dengan ucapan-ucapan salam dari para staff dan panggilan ‘Non..’ yang diberikan kepada konsumennya.
Berbicara mengenai atraksi yang disediakan, sebenarnya tidak banyak yang di provide oleh WAX Inc. hanyalah musik, TV lengkap dengan DVD yang dapat di pilih, living room yang diset menjadi ruang tunggu, sofa nail treatment yang didekatkan dengan stop kontak agar memudahkan konsumennya mengcharge HP nya, dan ruangan yang didekorasi dengan bunga-bunga. Namun, dapat dilihat kalau hal tersebut begitu sesuai dengan konsumen perempuannya, tidak bising, nyaman, dan membuat betah untuk berlama-lama. Selain itu, dari segi marketing attrationnya, promo yang selama ini pernah berlangsung adalah antara lain promo discount GroupOn, promo membership dengan sistem deposit, dan promo stamp card. Promo stamp card ditujukan untuk payment sebesar Rp 100.000 untuk 1 cap dan terdapat treatment yang free bagi konsumen yang telah mencapai jumlah tertentu.
Dari segi visitors, Lenny mengakui keramaian WAX Inc. tidak hanya di weekend, kadang saat hari Senin pun ramai pengunjung, namun saat sudah diatas jam 18.00 biasanya sudah mulai sepi. Range usia pengunjungpun beragam, mulai dari remaja hingga yang sudah paruh baya, namun diakui Lenny, pengunjung remaja lebih mendominasi.
Tentunya komplain-komplain pasti ada, namun hal tersebut menjadi bahan pembelajaran dan perbaikan kedepannya agar konsumen tetap betah berada di WAX Inc. Selain itu, kunci keberhasilan dari WAX Inc. adalah resource yang dijaga, tidak adanya gap antara owner dan staff menjadi kunci keberhasilannya, karena menurut Lenny, apabila staff merasa senang, merasa nyaman, mereka akan menciptakan suasana yang nyaman juga bagi para konsumen, dan dapat melayani konsumen dengan senang hati.
Berdasarkan penuturan dari Lenny, apa yang ditawarkan oleh WAX Inc. adalah Home Based Leisure dimana terdapat relaxation, safety, convinience, social interaction and bonding, pleasure, privacy, comfort, dan tranquility.
Relaxation diberikan oleh WAX Inc. dari segi pelayanan yang available antara lain massage dan nail treatment. Safety, tranquility dan privacy diberikan dari segementasinya yang hanya dikhususkan bagi perempuan, letak waxing room yang tertutup berada di lantai 2 dan lokasi ruko yang tidak begitu terekspos jalan raya membuat konsumen wanita merasa aman dan private.
“Disini enaknya ladies only, jadi lebih privacy, apalagi diatas gitu khusus buat brazillian, banyak sih cowo yang nanyain tapi kita bilang gak bisa ini khusus cewe. Jadi kan lebih aman lah.”
Yang terpenuhi lagi adalah social interaction and bonding, terkadang Lenny sendiri menyapa konsumennya dengan memanggil nama agar merasa akrab, merasa dikenal, begitu juga dengan para staff yang ramah.
“Kalo kastemer dateng juga aku sebagai kasir suka ingetin nama kastemernya, mba-mbanya juga gitu  makasih ya non dateng lagi, mba-mbanya juga apal gitu.”
Comfort and convinience juga diciptakan tidak hanya kepada konsumen melalui ruang tunggu, ruang nail treatment, dan waxing room, tetapi juga kepada staff yang diciptakan no gap dengan owner. Selain itu, konsep Ladies Only juga diciptakan untuk menunjang aspek ini, karena menurut Lenny, jauh lebih membuat nyaman jika hanya konsumen perempuan yang berada di dalam salon.
“Kalo kamu liat tempat mani padi lain kan kaku-kaku, ada tempat duduknya sendiri-sendiri, trus isinya aja sendiri-sendiri, kalo ini konsepnya lebih homey sih, deket lah ke kastemer.”
Pleasure juga diberikan melalui dari service apa saja yang diberikan, massage, nail treatment ditujukan untuk pleasure, alat-alat nail treatment yang begitu memadai juga menunjang konsumen untuk mendapatkan hasil yang memuaskan hingga menciptakan pleasure.
Selain itu dari segi design, WAX Inc. yang bernuansakan pink, dengan living room sebagai ruang tunggu menjadikan dirinya sebagai rumah bagi para perempuan. WAX Inc. juga memberikan konsumennya keleluasaan untuk menonton DVD, mendengarkan musik, bahkan bermain-main dengan gadgetnya sendiri layaknya seperti di rumah. Division of space juga diset begitu private, di nail room hanya terdapat 3 sofa saja, dan di lantai 2 waxing room dipisah-pisah dengan menciptakan kenyamanan yang private.
Visitor sendiri merasa nyaman dengan WAX Inc. dan yang menjadi attraction experiencenya, yang dirasakan oleh visitor untuk datang ke WAX Inc. adalah dari segi social dan pshychological. Segi sosial dirasakan karena desain WAX Inc. yang visitor welcome, staffnya yang ramah, ambiencenya yang santai dan nyaman, dan juga crowding level. WAX Inc. sendiri tidak menyediakan kursi ataupun room yang banyak, sehingga konsumen juga dapat merasa nyaman, tidak ramai dan sesak. Psychological yang membuat konsumen datang juga dari segi pleasure derived.
Namun berdasarkan blueprint dari WAX Inc. terdapat titik kritis pada saat konsumen menunggu untuk dilayani, walaupun tidak terasa lama tetapi sebagai home based leisure, dapat menciptakan suasana uncertainty, ‘kapan dilayaninya ya?’ dapat ada benak seperti itu pada konsumen. Selain itu pada pemilihan warna kutek saat manicure, juga menjadi titik kritis, terdapat lead time dimana staff menjadi menunggu konsumen untuk memilih warna, sehingga apabila ada pengunjung yang menunggu akan lebih lama lagi menunggunya.
Menurut pengunjung sendiri, WAX Inc. sudah dirasakan nyaman dan homey, keramahan para staff pun memang benar-benar dirasakan oleh pengunjung. Terutama dengan panggilan ‘Non’ yang diberikan itu. Dari segi harga pun dirasakan worth to buy karena pengunjung juga menyadari kalau kualitas dari bahan-bahan yang diberikan itu tidak murahan atau asal-asalan.
Saat berbicara mengenai experience pun, pengunjung merasa tidak ada bad thing pada WAX Inc. karena memang benar-benar dirasakannya fun, dirasakan seperti rumah sendiri, merasa setiap treatment yang didapatkan, dilakukannya di rumah. Selain itu karena kepuasan yang didapatkan oleh pengunjung, pengalamannya dirasakan memorable, dimana kepuasan itu sendiri yang dirasakan memorable sehingga ingin diulang kembali dengan datang kembali ke WAX Inc.

Rekomendasi untuk WAX Inc. adalah mempertahankan kualitas pelayanan dan produk-produk yang ditawarkan, terlebih lagi ambience yang sudah terbangun dengan baik dan dapat dirasakan oleh pengunjungnya. Namun, akan lebih baik lagi jika WAX Inc. dapat menambah varian servicenya sehingga dapat membuat konsumen-konsumen yang sudah loyalnya dapat terjaga.

No comments:

Post a Comment